Title : To Bee or Not To Bee: lebah yang bosan mencari madu
Author : John Penberthy
Buzz Bee adalah seekor lebah pekerja dari suatu koloni lebah di sebuah lembah yang penuh dengan bunga dandelion.
Pagi itu, sama seperti setiap pagi hari, koloni itu memulai aktifitasnya. Ketika semua lebah sedang bekerja mengumpulkan madu, Buzz Bee terdiam dan pikirannya melayang. Ia berpikir, lagi-lagi begini, untuk apa buru-buru? Lembah ini sangat indah dan berkecukupan, meski begitu tak seorang pun tampak sedikit saja tertarik pada apa pun selain bekerja untuk mempeluas koloni. Buzz juga mempertanyakan tentang Tuhan, seperti yang dikatakan oleh Bobby. Buzz bertanya kepada Bobby, “ Kalau Tuhan mengasihi kita semua, mengapa Ia mengirim sebagian dari kita ke neraka?”
Dalam pencariannya itu, Buzz bertemu dengan Bert, seekor lebah tua yang bijaksana. Bert banyak memberikan nasihat kepada Buzz yang sedang bimbang. Saat Buzz bertanya, mengapa semua lebah menyia-nyiakan kehidupan mereka dengan bekerja, bekerja, bekerja, hari demi hari sampai mereka mati. Bert menjawab dengan bijaksana, “Jangan terlalu memikirkan mereka. Mereka melakukan apa yang mereka rasa benar, sama seperti dirimu. Cobalah mengerti. Kekuatan pikiran terletak dalam memahami perbedaan; kekuatan hati terletak dalam memahami kemiripan. Satu hal lagi, jangan terlalu kuatir akan apa yang mereka pikirkan tentang dirimu. Mereka punya prioritas yang berbeda dan kalau kamu menghabiskan kehidupanmu berusaha menyenangkan mereka, kau akan menderita. Lakukanlah bagianmu dan biarkan kehidupanmu, bukan kata-katamu yang mempengaruhi mereka. Kehidupan ini adalah sebuah perjalanan dari aku menjadi kita.”
Sampai suatu ketika Buzz mendapati Bert, sahabatnya, tergeletak di atas tanah, sekarat dan perlahan-lahan menyaksikan sahabatnya itu mati. Dengan rasa sedih dan kebimbangan karena tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan dari semua pertanyaannya, Buzz terbang menuju puncak pegunungan, tempat yang sama sekali belum pernah dia datangi. Apa yang terjadi dengan Buzz di sana? Apakah Buzz mendapatkan jawaban atas semua pertanyaannya? Silahkan baca buku ini.
Buku ini ditulis oleh John Penberthy, seorang aktifis Yayasan Hellen Keller International di Indonesia. Buku setebal 155 halaman ini juga dilengkapi dengan ilustrasi oleh Laurie Barrows dan ditambahkan juga kalimat-kalimat bijak yang sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari, terutama para pekerja.
Bagi anda para pekerja yang mulai bosan bekerja, buku ini dapat memberikan suatu inspirasi baru dalam bekerja dan menghadapi kehidupan. Tidak ada salahnya Anda meluangkan waktu untuk membaca kisah Buzz. (Reviewed by Kosmas-Medical, 26 Oct 2009 )
“kekuatan pikiran terletak dalam memahami perbedaan,
kekuatan hati terletak dalam memahami kemiripan”