Pages

Tuesday, February 23, 2010

Gaya Tulisan Anak Sekarang

Duhhh....kenapa gaya tulisan anak sekarang kok malah makin kacau ya? Udah nulisnya di singkat-singkat, pake kata ganti pula, tulisannya pun bergaya alay gitu... pffffffhhh pusing bacanya!.

Sebenernya udah lama juga sih tulisan model begitu, cuma saya jadi gatel pengen nulis gara-gara membaca status beberapa orang di FB (mungkin masih ABG or pengen gaya ABG?).

Ada berbagai macam versi, dari tulisannya yang aneh, atau tulisannya biasa aja, hanya saja kosakata nya ga lazim..bahasa alien kalii..ato mungkin ada yg fusion.

Contoh:
Alay 1 : "DucH Gw4 5aYan9 b6t s4ma Lo..7aNgaN tin69aL!n akYu ya B3!bh..!!"
Alay 2 : "km mugh kog gag pernach ngabwarin aq lagee seech? kmuw maseeh saiangs sama aq gag seech sebenernywa? "
Alay 3 : "Ouh mY 9oD..!! kYknY4w c gW k3ReNz 48ee5h d3ch..!!"

(Khusus buat tipe ini, ga usah di baca juga gak apa-apa..saya pribadi juga mikir.


Adalagi yang juga bikin pusing yang baca, yaitu mengganti akhiran "NYA" menjadi X
Contoh:
Aneh 1 : Ga tw jg y... hargax di tokox emg sgitoh
Aneh 2 : ow, mgkn tu lg eror za ? Tp emg dr sanax bgt sich maksudx
Aneh 3 : Y, jgn salahin qu donk. Tp h2 klo ntar d bwt hmex la2t zow....maux gpp za

Udah males duluan bacanya deh yang kayak gini.
Aneh ya? apa korelasinya sehingga kata 'Nya' diganti 'X' ? jelas kalo menurut saya cara pelafalannya aja beda.

Kalau dalam hal tertentu misalnya kirim SMS yang memang terbatas jumlah characternya dalam 1 pesan, menyingkat kalimat supaya lebih pendek masih bisa dimaklumi tapi asal jangan bikin pusing yang baca.

Jaman sudah semakin maju dan berkembang, sayangnya kenapa Bahasa yang justru makin kacau? Jadi bikin saya bertanya-tanya, darimana asal muasal bahasa gaul itu ? Siapa yang pertama kali mengucapkan atau menciptakan bahasa-bahasa dan tulisan-tulisan aneh seperti itu?

Untungnya, anak saya tidak pernah (atau belum?) menerapkan gaya tulisan 'alay' kayak begitu. Ini nih yang akan jadi salah satu PR saya untuk selalu mengawasi anak-anak dalam penggunaan bahasa gaul.




Tuesday, February 16, 2010

Bohong atau Benar?

Kemarin sore sepulang kerja, pas aku turun dari bus jemputan dan menyebrang ke arah Trakindo, ada seorang Bapak-bapak yang entah darimana tahu-tahu sudah berada di sampingku.

Sambil berbicara sendiri dia bilang "wah.... naik P20 sekarang gak aman ya..." aku tanya "memangnya kenapa pak?" terus si Bapak itu cerita kalo dia baru saja kecopetan, dia bilang copetnya lebih dari 3 orang dan mendesak dia waktu mau turun dari kopaja. Setelah itu bapak itu baru sadar kalo dompetnya hilang!.

Bapak itu kelihatan agak bingung dan sedih. Aku mendadak jadi ingat kalo pernah mengalami yang namanya DICOPET di dalam bus. Jelas sih aku kasihan sama bapak itu. Aku tanya lagi "sekarang bapak punya ongkos untuk pulang? Rumah bapak dimana?" dia bilang kalo uangnya di kantong cuma 1000 rupiah dan rumahnya di kukusan-Depok. Spontan, aku langsung merogoh tasku, mencari-cari uang recehan. Tadinya aku mau kasih 5000, tapi karena yang ada malah 10.000 ya akhirnya aku kasih aja deh, ke bapak itu. Setelah bilang terima kasih, bapak itu menghilang...mungkin sudah naik angkot, karena mataku sibuk mencari angkot tujuan rumahku.

Didalam angkot, selintas pikiranku mulai mempengaruhiku... eh, kamu kok gampang banget sih kasih-kasih uang ke orang? Gimana kalo bapak tadi itu berbohong? Gimana kalo dia cuma pura-pura kecopetan? Jaman sekarang kan banyak orang yang mau cari uang dengan gampang.

Duhhh.... pikiran jelek, pergi sana! Siapa tahu kalo bapak itu memang benar-benar kecopetan... ! Kalo memang dia bohong, ya biar saja itu menjadi dosa dia... ya itung-itung amal deh aku. Tapi aku harap, mudah-mudahan sih bapak itu tidak pura-pura ya.....

Tuesday, February 09, 2010

Book Review: To Bee Or Not To Bee

Title : To Bee or Not To Bee: lebah yang bosan mencari madu
Author : John Penberthy

Buzz Bee adalah seekor lebah pekerja dari suatu koloni lebah di sebuah lembah yang penuh dengan bunga dandelion.

Pagi itu, sama seperti setiap pagi hari, koloni itu memulai aktifitasnya. Ketika semua lebah sedang bekerja mengumpulkan madu, Buzz Bee terdiam dan pikirannya melayang. Ia berpikir, lagi-lagi begini, untuk apa buru-buru? Lembah ini sangat indah dan berkecukupan, meski begitu tak seorang pun tampak sedikit saja tertarik pada apa pun selain bekerja untuk mempeluas koloni. Buzz juga mempertanyakan tentang Tuhan, seperti yang dikatakan oleh Bobby. Buzz bertanya kepada Bobby, “ Kalau Tuhan mengasihi kita semua, mengapa Ia mengirim sebagian dari kita ke neraka?”

Dalam pencariannya itu, Buzz bertemu dengan Bert, seekor lebah tua yang bijaksana. Bert banyak memberikan nasihat kepada Buzz yang sedang bimbang. Saat Buzz bertanya, mengapa semua lebah menyia-nyiakan kehidupan mereka dengan bekerja, bekerja, bekerja, hari demi hari sampai mereka mati. Bert menjawab dengan bijaksana, “Jangan terlalu memikirkan mereka. Mereka melakukan apa yang mereka rasa benar, sama seperti dirimu. Cobalah mengerti. Kekuatan pikiran terletak dalam memahami perbedaan; kekuatan hati terletak dalam memahami kemiripan. Satu hal lagi, jangan terlalu kuatir akan apa yang mereka pikirkan tentang dirimu. Mereka punya prioritas yang berbeda dan kalau kamu menghabiskan kehidupanmu berusaha menyenangkan mereka, kau akan menderita. Lakukanlah bagianmu dan biarkan kehidupanmu, bukan kata-katamu yang mempengaruhi mereka. Kehidupan ini adalah sebuah perjalanan dari aku menjadi kita.”

Sampai suatu ketika Buzz mendapati Bert, sahabatnya, tergeletak di atas tanah, sekarat dan perlahan-lahan menyaksikan sahabatnya itu mati. Dengan rasa sedih dan kebimbangan karena tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan dari semua pertanyaannya, Buzz terbang menuju puncak pegunungan, tempat yang sama sekali belum pernah dia datangi. Apa yang terjadi dengan Buzz di sana? Apakah Buzz mendapatkan jawaban atas semua pertanyaannya? Silahkan baca buku ini.

Buku ini ditulis oleh John Penberthy, seorang aktifis Yayasan Hellen Keller International di Indonesia. Buku setebal 155 halaman ini juga dilengkapi dengan ilustrasi oleh Laurie Barrows dan ditambahkan juga kalimat-kalimat bijak yang sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari, terutama para pekerja.

Bagi anda para pekerja yang mulai bosan bekerja, buku ini dapat memberikan suatu inspirasi baru dalam bekerja dan menghadapi kehidupan. Tidak ada salahnya Anda meluangkan waktu untuk membaca kisah Buzz. (Reviewed by Kosmas-Medical, 26 Oct 2009 )

kekuatan pikiran terletak dalam memahami perbedaan,

kekuatan hati terletak dalam memahami kemiripan”



Powered By Blogger