Pages

Wednesday, February 09, 2011

BAHAGIA


Suatu ketika istri John Maxwell, pembicara & motivator top, Margaret, menjadi pembicara di salah satu sesi "seminar tentang kebahagiaan"

Maxwell sang suami duduk di bangku paling depan dan mendengarkan.
Di akhir sesi, semua pengunjung bertepuk tangan dan tiba sesi tanya jawab.
Setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu mengacungkan tangannya untuk
bertanya, "Miss Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"
Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus.
Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak."

Seluruh ruangan terkejut. "Tidak", katanya sekali lagi,
"John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia." Seisi ruangan langsung menoleh ke arah Maxwell.
Maxwell juga menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar.
Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yg sangat baik.
Ia tdk pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani.
Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia.."
Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?"
"Karena,"
Jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri."
Margaret mengatakan, tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu.
Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia.
Karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.
Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Kalau kamu sering merasa berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, kamu tidak akan merasa sedih.
Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar.
Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, cantik istrimu, atau sesukses apa hidupmu.

Bahagia adalah pilihanmu sendiri...

Dari cerita diatas, pernah ada seseorang yg sangat dekat dengan saya bilang kalau dia lihat saya ini bahagia... Ah, saya rasa dia terlalu berlebihan...
Tapi Saya selalu bilang ke dia, kalau yang bisa membuat diri kita bahagia adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.
Orang lain hanya pelengkap kebahagiaan saja. Makanya saya tanya sama dia: hakikat kebahagiaan itu dilihat mana? Dari diri sendiri kan?
Bahagia karena punya pasangan yang perfect? Bahagia karena bisa beli mobil, rumah dan sebagainya? Buat saya pribadi semua itu hanya “Bonus”. Bonus untuk melengkapi kebahagiaan yg sudah saya bangun sendiri.
So, bagaimana dengan Anda?

Monday, February 07, 2011

Hidup adalah belajar

Hidup adalah belajar

belajar bersyukur mesti tak cukup,
belajar ikhlas meski tak rela,
belajar taat meski berat,
belajar memahami meski tak sehati,
belajar bersabar meski terbebani,
belajar setia meski tergoda,
belajar tulus meski terzholimi.

Belajar dan terus belajar dengan keyakinan setegar karang dilautan.
tapi sudah kodrat, hati seperti gelombang pasang surut dan sering terbawa arus.
Maka dari itulah belajar adalah pilihan terbaik meskipun belajar dari musibah.
Tiada nikmat istirahat tanpa sebuah kelelahan.



Powered By Blogger