Pages

Wednesday, June 04, 2008

Michael Schumacher's Little Rat

Diambil dari tabloid Otomotif

Ada pendapat miring menyebutkan, tindakan Michael Schumacher menabrak Jacques Villeneuve di sirkuit Jerez Oktober lalu, mencerminkan semangat fasisme Jerman tempo doloe saat dipimpin Adolf Hitler. Kini entah kebetulan atau tidak, Schumi diketahui sangat mencintai Fiat 500. Kendaraan yang dibangun atas dasar spirit Hitler dan Mussolini pada Perang Dunia II. Apalagi koleksi Schumi yang lain juga berasal dari Italia dan Jerman - Negeri asal dua diktator masa lalu itu.

TIKUS KECIL

Dalam garasi rumah juara dunia F1 1994 dan 1995 itu, ada Ferrari F550 Maranello, F456 dan F355. Belum cukup, Mercedes TE (station wagon) 12 silinder yang siap mengantar pria berpenghasilan Rp.300 miliar pertahun ini. Tambahan lagi, sebuah Mercedes E50 buat Corinna dan Gina Maria untuk pergi belanja atau pelesir.Tapi yang paling disenangi lelaki 29 Tahun itu tetap Fiat 500. Mobil yang jauh dari kesan mewah ini mendapat tempat istimewa diantara 'saudara-saudara mudanya' dalam garasi schumi. "Ini mobil pertama saya," akunya. Dulu Fiat 500 ini dipakainya saat masih berumur belasan. Rute perjalanannya : dari rumah ke sirkuit gokart melewati jalan berpasir. "Jaraknya cuma ratusan meter. saya sangat bahagia tiap kali mengendarainya," aku pria kelahiran Huerth yang membesut gokart sejak berumur 4 tahun.

Waktu itu ia belum punya SIM. Tapi karena jalan yang dilaluinya tergolong privat, putra Rolf Schumacher ini pun lolos dari razia polantas. Sejarah Fiat 500 itu sendiri mirip VW Beetle (kodok). Menjelang Perang Dunia II, Hitler memaklumatkan dibangunnya mobil rakyat yang murah tapi kuat dan lahirlah VW Beetle. Langkah ini diikuti oleh Benito Mussolini yang mendorong negerinya - Italia memproduksi sarana transportasi yang bisa menunjang mobilisasi rakyat dalam perang. Ketika dilaunching pada 15 Juni 1936, Fiat 500 langsung populer. Orang Italia menjulukinya 'topolino' (tikus kecil). Nah, tikus kecil yang dimiliki Schumi termasuk generasi yang paling bagus dari Fiat 500, yaitu tipe 500D. Setelah direnovasi jadi 'baru', abang Ralf Schumacher ini mengubah kecepatan maksimum mobil antiknya jadi 1105 km/jam yang tadinya cuma 93 km/jam. Lalu atap mobil dibuat bisa dilipat ke belakang (kabriolet). Selain itu, dasbor ditambah lampu peringatan bahan bakar. Fiat 500 kesayangannya ini sempat tersaingi mobil lain ketika karier Schumi di ajang balap mulai melejit.

Saat beranjak remaja dan berhak mendapatkan SIM, ia membeli Audi 80. "Michael meminta dicat warna biru gelap sambil menyodorkan Rp.4,5 juta," ujar Wili Bergminster seorang dealer VW dan Audi mengenang.Waktu Schumi jadi juara dua di ajang Formula Ford pada 1988, ia dihadiahi sebuah Ford Escort. Lalu setelah pertama kali juara seri GP F1 pada 1992, ia membeli supercar Bugatti EB110. Berikut, beberapa Ferrafi dimilikinya setelah bergabung dalam tim Scuderia Ferrari. "Tapi saya tidak pernah bisa melupakan Fiat 500 itu," tutur sang jumawa. Kecintaannya pada si tikus kecil? Lantaran, mobil mungil ini bisa 'menyanyi' seiring meningkatnya putaran mesin 2 silindernya. Suara inilah yang disukai Schumi. Dan ia selalu berusaha memunculkannya tiap kali membesut mobil dengan girboks tanpa sinkromes ini. Yang pasti, Mussolini pasti tak pernah berpikir suatu ketika 'mobil nakal' hasil idenya itu bakal digocek oleh salah satu pembalap tercepat abad ini.


0 comments:

Powered By Blogger